Niatnya cuma untuk seseruan dan kompakan sama teman-teman. Maka, kita pun membentuk geng. Tapi, bukannya punya banyak teman, makin lama geng kita malah dimusuhi sama yang lainnya. Bisa jadi, inilah penyebabnya:
Terlalu eksklusif. Nggak mau gabung sama teman lain dan nggak menerima orang lain yang pengin main bareng sama kita.
Overacting. Boleh-boleh aja kita dan para sobat ramai di situasi yang mendukung. Tapi kalau tiap kali kumpul selalu heboh dan sering teriak-teriak sendiri, biasanya akan dicap lebay dan cari perhatian.
Merasa "paling". Saat kita dan teman-teman merasa paling cantik, paling gaul, paling tajir dan paling berkuasa (meskipun cuma di dalam hati), saat itulah geng kita terlihat nggak simpatik.
Membela teman se-geng, tanpa peduli ia benar ataupun salah.
Hobi Mem-bully. Baik sama adik kelas maupun teman sendiri.
Merasa tersaingi sama geng lain. Makanya, kita suka jutek bahkan menjelek-jelekkkan geng lain tersebut.
Monopoli cowok. Asyik main sama geng cowok, dan nggak suka kalau ada teman (cewek) lain yang akrab sama para cowok. Terus, geng kita juga nggak segan merebut cowok orang lain.
Walau kita nggak berbuat ketujuh hal di atas, tapi kalau teman-teman segeng melakukannya, maka kita pun akan terkena imbasnya. Jangan heran kalau kita juga dianggap menyebalkan. Seperti kata orang, teman dekat (baca: teman di dalam geng) merupakan refleksi diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar